A.
Definisi Stemcell
Stemcell
adalah sel induk yang dapat berdeferensial atau dapat merubah diri menjadi
berbagai sel sesuai dengan lingkungan, bisa berubah-ubah menjadi sel otot, sel
endokrin, ephitel, dan lain-lain kemudian berkembang lagi menjadi stemcell.
Stemcell dapat diperoleh dari berbagai sumber seperti plasenta, tali pusat
janin, darah, dan sumsum tulang belakang.
Stemcell yaitu suatu sel yang belum matang atau belum
berdeferensiasi (berubah) menjadi sel atau jaringan tertentu. Dalam bahasa
indonesia, stemcell disebut sebagai sel punca atau sel induk. Sedangkan dalam
bahasa kedokteran, stemcell dapat berupa sel unipoten (hanya dapat berubah
menjadi satu jenis sel), multipoten (dapat berubah menjadi beberapa jenis sel),
atau totipoten (dapat berubah menjadi jaringan apapun). Dengan kemampuan ini,
stemcell dapat menyembuhkan sel-sel tubuh yang rusak atau hilang karena
penyakit yang berat dengan cara beregenerasi menjadi organ atau jaringan yang
rusak tersebut.
B.
Jenis Stemcell
1.
Berdasarkan potensi atau kemampuan berdiferensiasi, stemcell dibagi menjadi:
a.
Totipotent.
Dapat berdiferensiasi menjadi semua jenis
sel. Yang termasuk dalam stem cell
totipotent adalah zigot (telur yang telah dibuahi).
b.
Pluripotent.
Dapat berdiferensiasi menjadi 3 lapisan
germinal: ektoderm, mesoderm, dan endoderm, tapi tidak dapat menjadi jaringan
ekstraembryonik seperti plasenta dan tali pusat. Yang termasuk stem cell
pluripotent adalah embryonic stem cells.
c.
Multipotent.
Dapat berdiferensiasi menjadi banyak jenis
sel. Misalnya: hematopoietic stem cells.
d.
Unipotent.
Hanya dapat menghasilkan 1 jenis sel. Tapi
berbeda dengan non-stem cell, stem cell unipoten mempunyai sifat dapat
memperbaharui atau meregenerasi diri (self regenerate/self-renew)
Potensi Definisi
Pluripotent, sel
induk embrionik berasal sebagai sel massa dalam dalam
blastocyst. plasenta. Hanya sel-sel morula adalah totipoten, dapat menjadi semua
jaringan dan plasenta. Sel-sel induk dapat menjadi
setiap jaringan dalam tubuh, termasuk
Sel induk dewasa
Stem pembelahan sel
dan diferensiasi. pembelahan sel induk simetris; 2: induk
pembelahan sel asimetris; 3: divisi nenek moyang; 4: diferensiasi terminal.
J: sel induk; B: progenitor sel; C: sel dibedakan; 1:
2.
Berdasarkan sumbernya
Stem cell ditemukan dalam berbagai jaringan tubuh.
Berdasarkan sumbernya, stem cell dibagi menjadi:
a.
Zygote.
Yaitu pada tahap sesaat
setelah sperma bertemu dengan sel telur
b.
Embryonic stem cell.
Diambil dari inner cell mass dari suatu
blastocyst (embrio yang terdiri dari 50 - 150 sel, kira-kira hari ke-5
pasca pembuahan). Embryonic stem cell biasanya didapatkan dari sisa
embrio yang tidak dipakai pada IVF (in vitro fertilization). Tapi saat
ini telah dikembangkan teknik pengambilan embryonic stem cell yang tidak
membahayakan embrio tersebut, sehingga dapat terus hidup dan bertumbuh. Untuk
masa depan hal ini mungkin dapat mengurangi kontroversi etis terhadap embryonic
stem cell.
c. Fetus.
Fetus dapat diperoleh dari klinik aborsi.
d. Stem cell darah tali pusat.
Diambil dari darah plasenta dan tali pusat
segera setelah bayi lahir. Stem cell dari darah tali pusat
merupakan jenis hematopoietic stem cell, dan ada yang menggolongkan
jenis stem cell ini ke dalam adult
stem cell.
e. Adult stem cell.
Diambil dari jaringan
dewasa, antara lain dari: Sumsum tulang.
Ada 2 jenis stem
cell dari sumsum tulang:
v Hematopoietic stem cell. Selain dari darah tali pusat dan dari
sumsum tulang,
hematopoietic stem cell dapat diperoleh juga dari darah tepi.
v Stromal stem cell atau disebut juga mesenchymal stem
cell.
C.
Kegunaan Stemcell
Ada dua kegunaan stemcell yaitu berdasarkan fungsinya dan riset.
1.
Berdasarkan Fungsinya
1)
Menambah jumlah peredaran darah dan
mempercepat mikro sirkulasi darah sehingga bagi pasien yang stroke, tekanan
darah tinggi, leukimia, dan cuci darah akan sembuh.
2)
Menambah oksigen dalam darah dan sel
sehingga dapat mematikan virus dan bakteri.
3) Mempercepat transportasi nutrisi ke seluruh tubuh.
4) Mempercepat pembersihan dalam tubuh manusia sehingga pasien setelah
diterapi
stemcell akan lancar buang air
besar dan air kecil.
5) Mempercepat metabolisme tubuh.
6) Menambah kinerja sel badan.
7) Mempercepat penyembuhan luka dan
patah tulang
2.
Berdasarkan Riset
1)
Terapi gen.
Stem cell (dalam hal ini hematopoietic stem cell) digunakan sebagai alat
pembawa transgen ke dalam tubuh pasien, dan selanjutnya dapat dilacak jejaknya apakah
stem cell ini berhasil mengekspresikan gen tertentu dalam tubuh pasien. Dan
karena stem cell mempunyai sifat self-renewing, maka pemberian
pada terapi gen tidak perlu dilakukan berulang-ulang, selain itu hematopoietic
stem cell juga dapat berdiferensiasi menjadi bermacam-macam sel, sehingga
transgen tersebut dapat menetap di berbagai macam sel.
2)
Mengetahui proses biologis, yaitu
perkembangan organisme dan perkembangan
kanker. Melalui stem cell dapat dipelajari nasib sel, baik sel
normal maupun sel kanker.
3)
Penemuan dan pengembangan obat baru, yaitu
untuk mengetahui efek obat terhadap berbagai jaringan
4)
Terapi sel berupa replacement therapy.
Oleh karena stem cell dapat hidup
di luar organ tubuh manusia misalnya di cawan petri, maka dapat dilakukan
manipulasi terhadap stem cell itu tanpa mengganggu organ tubuh manusia. Stem
cell yang telah dimanipulasi tersebut dapat ditransplantasi kembali masuk
ke dalam organ tubuh untuk menangani penyakit-penyakit tertentu.
D.
Golongan penyakit yang bisa diatasi oleh stemcell
1.
Penyakit Autoimun.
Misalnya pada lupus, artritis reumatoid dan diabetes tipe 1. Setelah
diinduksi oleh growth factor agar hematopoietic stem cell banyak
dilepaskan dari sumsum tulang ke darah tepi, hematopoietic stem cell
dikeluarkan dari dalam tubuh untuk dimurnikan dari sel imun matur. Lalu tubuh
diberi agen sitotoksik atau terapi radiasi untuk membunuh sel-sel imun matur
yang tidak mengenal self antigen (dianggap sebagai foreign antigen).
Setelah itu hematopoietic stem cell dimasukkan kembali ke tubuh,
bersirkulasi dan bermigrasi ke sumsum tulang untuk berdiferensiasi menjadi sel
imun matur sehingga sistem imun tubuh kembali seperti semula.
2.
Penyakit degeneratif.
Pada penyakit degeneratif
seperti stroke, penyakit Parkinson, penyakit Alzheimer, terdapat
beberapa kerusakan atau kematian sel-sel tertentu sehingga bermanifestasi
klinis sebagai suatu penyakit. Pada keadaan ini stem cell setelah
dimanipulasi dapat ditransplantasi ke dalam tubuh pasien agar stem cell
tersebut dapat berdiferensiasi menjadi sel-sel organ tertentu yang menggantikan
sel-sel yang telah rusak atau mati akibat penyakit degeneratif.
3.
Penyakit keganasan.
Prinsip terapi stem cell pada keganasan sama dengan penyakit autoimun.
Hematopoietic stem cell yang diperoleh baik dari sumsum tulang atau
darah tali pusat telah lama dipakai dalam terapi leukemia dan penyakit darah
lainnya.
E.
Stemcell sebagai cell-based therapy
1. Stem cell tersebut dapat diperoleh dari pasien itu sendiri.
Artinya transplantasi dapat bersifat
autolog sehingga menghindari potensi rejeksi. Berbeda dengan transplantasi
organ yang membutuhkan organ donor yang sesuai (match), transplantasi stem
cell dapat dilakukan tanpa organ donor yang sesuai.
2. Mempunyai kapasitas proliferasi yang besar
Sehingga
dapat diperoleh sel dalam jumlah besar dari sumber yang terbatas. Misalnya pada luka bakar luas, jaringan kulit yang
tersisa tidak cukup untuk menutupi lesi luka bakar yang luas. Dalam hal ini
terapi stem cell sangat berguna.
3. Mudah dimanipulasi untuk
mengganti gen yang sudah tidak berfungsi lagi
Melalui metode transfer gen.
4. Dapat bermigrasi ke jaringan target dan dapat berintegrasi ke dalam
jaringan dan
berinteraksi dengan jaringan sekitarnya.
F.
Keuntungan dan Kerugian Memakai Jenis Stem
Cell Tertentu dalam Cell-based Therapy
Keuntungan embryonic stem cell:
1.
Mudah didapat dari klinik fertilitas.
2.
Bersifat pluripoten sehingga dapat
berdiferensiasi menjadi segala jenis sel dalam tubuh.
3.
Immortal. Berumur panjang, dapat berproliferasi beratus-ratus kali lipat pada
kultur.
4.
Reaksi penolakan rendah.
Kerugian embryonic stem cell:
1.
Dapat bersifat tumorigenik. Artinya setiap
kontaminasi dengan sel yang tak berdiferensiasi dapat menimbulkan kanker.
2.
Selalu bersifat allogenik sehingga
berpotensi menimbulkan penolakan.
3.
Secara etis sangat kontroversial.
Keuntungan umbilical cord blood stem
cell (stem cell dari darah tali pusat):
1.
Mudah didapat (tersedia banyak bank darah
tali pusat).
2.
Siap pakai, karena telah melalui tahap prescreening,
testing dan pembekuan.
3.
Kontaminasi virus minimal dibandingkan
dengan stem cell dari sumsum tulang.
4.
Cara pengambilan mudah, tidak berisiko
atau menyakiti donor.
5.
Risiko GVHD (graft-versus-host disease)
lebih rendah dibandingkan dengan menggunakan stem cell dari sumsum
tulang, dan transplantasi tetap dapat dilakukan walaupun HLA matching
tidak sempurna atau dengan kata lain toleransi terhadap ketidaksesuaian HLA
matching lebih besar dibandingkan dengan stem cell dari sumsum
tulang.
Kerugian umbilical cord blood stem cell:
1.
Kemungkinan terkena penyakit genetik. Ada
beberapa penyakit genetik yang tidak
terdeteksi saat lahir sehingga diperlukan follow
up setelah donor beranjak dewasa.
2.
Jumlah stem cell relatif terbatas
sehingga ada ketidaksesuaian antara jumlah stem cell yang diperlukan resipien
dengan yang tersedia dari donor, karena jumlah sel yang dibutuhkan berbanding
lurus dengan usia, berat badan dan status penyakit.
Keuntungan adult stem cell:
1.
Dapat diambil dari sel pasien sendiri
sehingga menghindari penolakan imun.
2.
Sudah terspesialisasi sehingga induksi menjadi
lebih sederhana.
3.
Secara etis tidak ada masalah.
Kerugian adult stem cell:
1.
Jumlahnya sedikit, sangat jarang ditemukan
pada jaringan matur sehingga sulit mendapatkan adult stem cell dalam jumlah banyak.
2.
Masa hidupnya tidak selama embryonic
stem cell.
3.
Bersifat multipoten, sehingga diferensiasi
tidak seluas embryonic stem cell yang bersifat pluripoten.
DAFTAR PUSTAKA
Albert, Bruce.dkk.2008.Molecular Biology Of The Cell. Fifth
Edition. New York: Garland Science Taylor&Francis Group
Kierszenbaum, Abraham.L.2007.Histologi and Cell
Biology.Philadelphia:Mosby Elsevier